Senin, 11 November 2013
Kamis, 07 November 2013
8. Golongan Mineral Native Element
Native
element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya
memiliki satu unsur kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur
lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya tenacity golongan mineral
ini adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih. Dan juga
dapat bertenacity ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang namun tidak
akan kembali seperti semula jika dilepaskan. Kelas mineral ini terdiri dari dua
bagian umum :
a).
Metal dan element intermetalic (logam). Contohnya emas , perak , dan tembaga.
b).
Semimetal dan non metal (bukan logam). Contohnya sulfur dan bismuth.
Sistem
Kristal pada NE dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan sifat mineral itu sendiri.
Bila logam seperti emas, perak dan tembaga maka sistem kristalnya adalah
isometric. Jika bersifat semilogam seperti arsenic dan bismuth maka system
kristalnya hexagonal. Dan jika unsur mineral tersebut non logam seperti sulfur
maka sistem kristalnya dapat berbeda-beda. Pada umumnya berat jenis dari
mineral-mineral ini tinggi yaitu berkisar antara 6 gr/cm3 .
Dalam
grup NE ini juga termasuk natural alloys seperti electrum , phosphides , silicides
, nitrides, dan carbides.
Berikut akan diberikan beberapa contoh mineral golongan NE
beserta deskripsinya.
A. Sulfur (S)
Tempat
ditemukan : Kawah
Papandayan , Jawa Barat
Sistem
Kristal :
Orthorombik
Warna : Kuning
sampai kuning kecoklatan
Gores : Putih
Kilap : Non
Logam
Belahan
dan pecahan : Tidak sempurna
& choncoidal
Kekerasan : 1,5 – 2,5 Skala
Mohs
Berat
Jenis : 2,07
gr/cm3
Genesa :
Dapat terbentuk didaerah gunung api aktif , disekitar mata air
panas,
dan hasil aktivitas bakteri yang memisahkan sulfur dari sulfat.
Manfaat : Bahan
pembuat asam sulfat (H2SO4), bahan pembuat insektisida,
pupuk buatan , vulkanisasi karet , sabun ,
obat kulit , industri
tekstil , cat dan kertas.
B. Intan (C)
Tempat
ditemukan :
Martapura , Kalimantan
Sistem
Kristal :
Isometrik
Warna :
Bening , jingga , merah muda , hijau , atau hitam.
Goresan : Putih
Kilap :
Kilap Intan
Belahan
dan pecahan : Sempurna
& choncoidal
Kekerasan : 10 Skala Mohs
Berat
jenis : 3,5
gr/cm3
Genesa :
Intan terbentuk pada pembentukan batuan beku
ultrabasa , yaitu
porfiri-olivin
, atau porfirikaya-flogopit. Batuan ini dikenal
sebagai
kimberlit. Dapat dijumpai dalam deposit alluvial , baik
di sungai-sungai maupun di pantai.
Kegunaan : Sebagai alat
pemotong kaca dalam industri , dipasang pada
mata bor untuk eksplorasi, dan untuk
perhiasan sebagai batu
permata.
Langganan:
Postingan (Atom)