Mineral oksida adalah kelas mineral
yang agak beragam. Terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara
oksigen dan unsur tertentu. Banyak oksida berwarna hitam tetapi yang lain bisa
sangat berwarna-warni. Keragaman oksida diakibatkan oleh kelimpahan oksigen di
kerak bumi. Oksida mengandung ikatan ionik tertentu yang bisa dijadikan patokan
untuk membedakan golongan mineral oksida dengan kelompok mineral lain di alam.
Secara umum mineral oksida selalu berkesinambungan dengan mineral hidroksida.
Unsur yang paling utama dalam golongan oksida adalah besi , mangan , timah dan
alumunium. Beberapa mineral oksida yang
paling umum adalah hematit (Fe2O3) , kassiterit (SnO2)
dan corundum (Al2O3).
Contoh-contoh mineral oksida beserta deskripsinya :
A. Hematit (Fe2O3)
Sebagai
bijih besi yang sangat penting. Warnanya yang merah darah itu (dalambentuk bubuk) dapat digunakan dengan
baik sebagai zat warna (pigment).
Deskripsi hematit :
·
Sisitem Kristal : Hexagonal
·
Warna :
Abu-abu baja , atau coklat kemerahan sampai hitam
·
Goresan : Merah atau coklat kemerahan
·
Cleveage & Fracture : Tidak ada dan tidak rata
·
Kekerasan : 5,5 – 6,5
·
Massa jenis : 5,26 g/cm3
·
Genesa : Dapat terbentuk pada lingkungan
batuan beku ,hidrotermal
temperature
tinggi dan metamorfisme kontak , juga bisa
dalam lingkungan sedimen.
·
Kegunaan : Sumber logam besi , sebagai bubuk
pigment , bubuk
pengkilap dan
dapat dibuat batu permata karena
kristalnya yang
berwarna hitam.
·
Tempat ditemukan : Ciater , Jawa Barat.
B. Kasiterit (SnO2)
Deskripsi kassiterit :
·
Sistem Kristal : Tetragonal
·
Warna : Kuning atau coklat , kemerahan sampai hitam
kecoklatan
·
Goresan : Putih , keabuan atau kecoklatan
·
Cleavage : {100}
sempurna , {110} tidak sempurna
·
Fracture :
Choncoidal
·
Kekerasan : 6 – 7 Skala Mohs
·
Massa jenis : 6,8 – 7,1 g/cm3
·
Genesis : Terbentuk
melalui proses hidrotermal temperatur tinggi
dan
terdapat dalam urat-urat ataupun proses
metamorfisme yang
secara genetik berhubungan dengan batuan silika.
Dapat juga
terbentuk pada retas pegmatik dan pada lingkungan
sedimen
sebagai mineral alluvial.
·
Kegunaan : Sumber
logam timah.
·
Tempat ditemukan :
Bangka.
C. Corundum (Al2O3)
Deskripsi
corundum :
·
Sistem Kristal : Heksagonal
·
Warna : Biru (safir) , merah muda
sampai merah darah (rubi) ,
kuning
,coklat-kuning , hijau.
·
Goresan : Putih
·
Cleveage & Fracture : Tidak ada
·
Kekerasan : 9
·
Massa jenis : 4,0 g/cm3 (di atas
rata-rata untuk mineral tembus
pandang).
·
Genesa : Terbentuk pada batuan metamorf
, yaitu sebagai mineral
assesori , dalam
batu gamping kristalin. Dapat juga dalam
lingkungan
batuan beku. Dan pada lingkungan sedimen
yaitu dalam
kerikil dan kerakal disungai.
·
Kegunaan : Sebagai batu permata , dapat juga
sebagai batu pengasah.
·
Tempat ditemukan : Belum ditemukan di Indonesia namun
mineral jenis ini dapat
ditemukan di Peeks Hill , New York.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar