Menurut Sheridan dan Wohletz
(1981,1983) proses hidrovulkanik adalah suatu fenomena vulkanik dihasilkan oleh
interaksi antara magma atau panas magmatik dengan sumber air eksternal seperti
air permukaan atau akuifer. Menurut
para ahli (Lorenz, 1973, Naim & Wiradiradja,1980, Sheridan & Wohletz
1981, 1983 Sillitoe, 1985, Baker et al., 1986, McPhie etal., 1993, Casand Wright, 995,Corbett and
Leach, 1996,etc.) secara umum breksi hidrovulkanik dibagi menjadi 2 jenis yaitu
phreatomagmatik dan phreatik. Struktur phreatomagmatik dihasilkan oleh
interaksi langsung antara tubuh magma dengan sumber air eksternal, sedangkan
struktur phreatik hanya terjadi oleh efek panas
magmatik yang terjadi terus-menerus terhadap tubuh air eksternal tanpa
terjadi kontak langsung antara tubuh magma dengan suplai air. Dalam kasus lain
fase eksplosif transisi dari suplai air yang tersedia bertanggung jawab
terhadap proses breksiasi. Feature yang spesifik mendefinisikan phreatomagmatik
dan phreatik secara terperinci. Karakteristik itu terjadi hasil perbedaan dan
kekhususan hubungan yang mendalam antara tubuh magma atau panas magmatik dengan
suplai air eksternal, dimana keduanya bersama-sama berkontribusi pada pembentukan
urat/pipe breksi. Kenampakan umum breksi phreatomagmatik dipengaruhi oleh lingkungan/kedalaman formasi, geometri, dmensi,
kontak breksi dengan batuan induk, fragmen, matriks, alterasi, mineralisasi,
dan konveksi permukaan.
- · Lingkungan/kedalaman formasi
Pipa/urat
breksi
phreatomagmatik biasanya terbentuk dizona transisi antara sub-volkanik dan level vulkanik (kira-kira 1km). Jarang ditemukan breksi phreatomagmatik
terbentuk dikedalaman lebih dari 2,5 km (Lorenz, 1986).
·
Geometri
Breksi phreatomagmatik biasanya menerobos
hingga ke paleosurface sehingga
mempunyai kenampakan permukaan dan bawah permukaan sekaligus. Sejauh ini
kenampakan permukaan pipa/urat breksi phreatomagmatik disebut maar, sedangkan bagiannya yang dibawah
tanah (tubuh urat breksinya) disebut diatreme
(Lorenz, 1973, Baker et al., 1986).
- · Dimensi/ukuran
Breksi
phreatomagmatik dapat dikatakan sangat besar dalam hal dimensi bila
dibandingkan dengan jenis-jenis breksi lainnya. Secara umum ketinggiannya dari
bawah sampai permukaan dapat mencapai 1000
m tapi kadang dapat mencapai 2500m. Sedangkan diameter dari
phreatomagmatik dapat mencapai beberapa
ratus meter tapi dapat juga mencapai hingga 1 km.
·
Kontak breksi dengan batuan induk
Kontak dari breksi phreatomagmatik dengan batuan induk mereka biasanya tajam,
dan biasanya disertai dengan oleh ring faults (Sillitoe, 1985, Sillitoe et al.,
1985, Baker et al., 1986).
- · Fragmen
- · Matriks
Gambar 3.3. Representasi pipa
breksi kimberlite (Howthrone, 1975)
(translated from CA LIN G. TAMAS , JEAN P. MILESI : Hydrovolcanic Breccia Pipe Structure- General
Features and Genetic Criteria - I.Phreatomagmatic Breccia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar