Diagenesa Batuan Sedimen
Material sedimen yang baru terendapkan dicirikan oleh
material lepas, tidak, kompak, porositas tinggi, dan kandungan air yang tinggi
pula. Pengendapan yang terus berlangsung, terutama bersamaan dengan penurunan
cekungan sedimentasi, menyebabkan sedimen yang lebih muda akan memberikan
tekanan pada sedimen yang ada dibawahnya. Proses ini akan diiringi oleh
perubahan sifat fisik dan kimia sedimen akibat tekanan dan perbahan temperature
pada lingkungan yang semakin dalam. Perubahan tersebut akan menyebabkan
terjadinya proses kompaksi dan litifikasi pada material sedimen sehingga
terjadilah perubahan dari material sedimen lepas menjadi batuan sedimen. Seua
proses yang mengakibatkan perubahan sedimen menjadi batuan sedimen disebut
diagenesis.
Proses diagenesis
meliputi kompaksi sedimen, yaitu termampatnya butir sedimen satu terhadap yang
lain akibat tekanan dari berat beban di atasnya. Disini volume sedimen
berkurang dan hubungan antar butir yang satu dengan yang lain menjadi rapat.
Kemudian ada sementasi yaitu turunnya material-material di ruang antar butir
sedimen dan secara kimiawi mengikat butir-butir sedimen dengan yang lain. Setelah
itu terjadi rekristalisasi yaitu pengkristalan kembali suatu mineral dari suatu
larutan kimia yang berasal dari pelarutan material sedimen selama diagenesa
atau sebelumnya. Autigenesis yaitu terbentuknya mineral baru dilingkungan
diagenesa, sehingga adanya mineral tersebut merupakan partikel baru dalam suatu
sedimen. Dan yang terakhir dalam proses diagenesa adalah metasomatisme, yaitu
pergantian material sedimen oleh berbagai mineral autigenik, tanpa pengurangan
volume asal.