Batuan Peridotit
Peridotit
adalah batuan beku ultra basa plutonik
yang terjadi akibat dari
pembekuan magma berkomposisi ultra basa pada kedalaman jauh dibawah
permukaan bumi. Dapat diketahui apabila peridotit adalah batuan plutonik yaitu
dari ukuran kristalnya yang besar-besar. Batu ini berwarna gelap agak kehijauan
karena Olivin sebagai mineral mayoritas yang menyusun batuan ini. Kunci untuk
mengetahui bahwa suatu batuan adalah peridotit yaitu apabila perbandingan
komposisi antara mineral Olivin dan Piroksen pada batuan tersebut adalah sekitar 70% : 30%. Apabila kandungan
Olivinnya > 90% maka batuan itu sudah digolongkan sebagai Dunite.
Batuan
peridotit bernilai ekonomis tinggi karena peridotit adalah batuan induk bijih nikel.
Menurut Vinogradov batuan ultra basa rata-rata
mempunyai kandungan nikel sebesar 0,2 %. Unsur nikel tersebut terdapat
dalam kisi-kisi kristal mineral olivin dan
piroksin. Berdasarkan sifatnya yang fleksibel, tidak berubah bila
terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan kemampuannya untuk
mempertahankan sifat- sifat aslinya pada suhu ekstrim, nikel banyak digunakan
dalam sektor industri. Sekitar 70% dari produksi nikel digunakan untuk produksi
stainless steel.
Berikut
deskripsi batuan peridotit :
Warna : Gelap kehijauan
Struktur : Massif
Tekstur : DK :
Holokristalin
DG :
Fanerik sedang-halus ( 1-5 mm )
K :
- Bentuk Kristal : Euhedral-Subhedral
- Relasi :
Inequigranular porfiritik
Komposisi mineral : Olivin 65%
Piroksen 25%
Plagioklas 10%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar