Selasa, 06 Mei 2014

Peridotit



Batuan Peridotit
Peridotit adalah batuan beku ultra basa plutonik  yang terjadi akibat dari  pembekuan magma berkomposisi ultra basa pada kedalaman jauh dibawah permukaan bumi. Dapat diketahui apabila peridotit adalah batuan plutonik yaitu dari ukuran kristalnya yang besar-besar. Batu ini berwarna gelap agak kehijauan karena Olivin sebagai mineral mayoritas yang menyusun batuan ini. Kunci untuk mengetahui bahwa suatu batuan adalah peridotit yaitu apabila perbandingan komposisi antara mineral Olivin dan Piroksen pada batuan tersebut adalah  sekitar 70% : 30%. Apabila kandungan Olivinnya > 90% maka batuan itu sudah digolongkan sebagai Dunite.
Batuan peridotit bernilai ekonomis tinggi karena peridotit adalah batuan induk bijih nikel. Menurut Vinogradov batuan ultra basa rata-rata mempunyai kandungan nikel sebesar 0,2 %. Unsur nikel tersebut terdapat dalam kisi-kisi kristal mineral olivin dan piroksin. Berdasarkan sifatnya yang fleksibel, tidak berubah bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan kemampuannya untuk mempertahankan sifat- sifat aslinya pada suhu ekstrim, nikel banyak digunakan dalam sektor industri. Sekitar 70% dari produksi nikel digunakan untuk produksi stainless steel.











Berikut deskripsi batuan peridotit :
Warna              : Gelap kehijauan                   
Struktur           : Massif
Tekstur            : DK    : Holokristalin
                          DG    : Fanerik sedang-halus ( 1-5 mm )      
                          K       : 
   - Bentuk Kristal       : Euhedral-Subhedral
   - Relasi                     : Inequigranular porfiritik

Komposisi mineral      :  Olivin 65%
                                      Piroksen 25%
                                      Plagioklas 10%


Tidak ada komentar:

Posting Komentar